NASIHAT IMAM SYAFI'I UNTUK PEMUDA, UTAMAKAN ILMU DAN TAKWA
Kalimat Hayaatul
fataa wallaahi bil 'ilmi wattuqaa, adalah salah satu nasihat dari tokoh dan
ahli fiqih dan juga penyair terkenal Imam Syafi'i yang bernama lengkap Abu
Abdullah Muhammad Ibn Idris.
“Hayatul fata
wallohi bil ilmi wattuqaa” yang artinya, sungguh demi Allah,
kehidupan seorang pemuda/i hendaknya disertai ilmu dan ketaqwaan.
Atau dengan
kata lain:
Hayaatul fataa wallahi bil ilmi wattuqaa artinya: Demi Allah kehidupan pemuda itu seharusnya diisi dengan ilmu dan takwa.
Ada dua hal yang utama yang harus dipegang teguh oleh seorang pemuda, sebagai tumpuan harapan generasi penerus baik bagi orang tuanya, keluarga, agama, bangsa dan negara.
Dua hal itu yaitu
1. Ilmu
2. Takwa
Dalam nasihat Imam Syafi’i lainnya, lagi-lagi sang ulama mengatakan:
حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ
وَالتُّقَى # إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا
اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ
Artinya: “Demi Allah, kehidupan manusia ditentukan oleh ilmu dan ketakwaan. Apabila keduanya sudah tidak ada, maka tidak ada lagi harga diri pada dirinya.”
Dari perkataan
Imam Syafi’i tersebut bisa kita pahami betapa pentingnya berilmu dan berwawasan
luas, terlebih ilmu-ilmu agama sebagai pegangan untuk menjalankan ketakwaan.
Allah Swt. menyebutkan dalam firman-Nya bahwa orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wata’ala.
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ.
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Lalu dengan takwa, itulah cita-cita tertinggi seorang yang beriman. Allah ridha dengan orang yang bertakwa.
Definisi takwa sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt. berikut:
وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ ١٣٣
Artinya: “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran ayat 133-134)
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَۚ ١٣٤
Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"
Ilmu dan takwa menjadi bekal untuk menyelesaikan serta menghadapi persoalan kehidupan. Dengan ilmu dan wawasan luas, pemuda bisa ‘membaca’ persoalan serta tantangan dunia di masa kini dan mendatang. Untuk perkara ini, dibutuhkan landasan ilmu yang kuat.
Dengan takwa mengarahkan ilmu serta wawasan seseorang itu menuju ketaatan kepada Allah Subhanallahu Wata’ala. Takwa adalah berupa akhlak yang mulia, yaitu berjiwa sosial, memaafkan, menahan amarah, dan berbuat baik.
Pantang bagi pemuda itu untuk bermalas-malasan, loyo, dan galau. Karena semua sikap negatif itu, berlawanan dari sifat-sifat orang yang bertakwa.
Itulah arti
Hayatul fata wallahi bil ilmi wattuqaa, nasihat Imam Syafii untuk pemuda,
utamakan Ilmu dan takwa.
--------------------------------------------------------------------------
Artikel ini
telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Arti Hayatul Fata Wallahi Bililmi
Wattuqo, Nasihat Imam Syafii untuk Pemuda, Utamakan Ilmu dan Takwa,
https://sumsel.tribunnews.com/2023/10/19/arti-hayatul-fata-wallahi-bililmi-wattuqo-nasihat-imam-syafii-untuk-pemuda-utamakan-ilmu-dan-takwa?page=all#goog_rewarded.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani